JAKARTA- Harga referensi produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) periode Mei 2019 naik tipis secara bulanan (mont-to-month/mtm) 0,91 persen atau 5,19 Dolar AS dari periode April 2019 yang tercatat sebesar 568,12 Dolar AS per metrik ton. Untuk periode Mei ini adalah 573,31 Dolar AS per metrik ton.

Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar. 

"Saat ini harga referensi CPO tetap berada pada level di bawah 750 Dolar AS per-MT. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar 0 Dolar AS per-MT untuk periode Mei 2019," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan, Jumat, 3 April 2019.

Sebelumnya, pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 23/PMK.05/2019 juga memutuskan untuk tidak mengenakan alias tetap me-nol-kan pungutan ekspor CPO dan produk turunannya hingga 31 Mei 2019.

Pemerintah baru akan menerapkan pungutan ekspor pada CPO mulai tanggal 1 Juni 2019 sebesar 25 Dolar AS per ton apabila harga CPO internasional berada di antara 570-619  Dolar AS per ton dan 50  dolar AS per ton apabila harga naik melewati 619 Dolar AS per ton.

Sementara itu, harga referensi biji kakao pada bulan ini sebesar 2.328,05 dolar AS per metrik ton, naik 4,49% atau 100,02 Dolar AS secara mtm dari 2.228,03 Dolar AS per-MT di bulan lalu.

Hal ini berdampak pada penguatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Mei 2019 menjadi 2.045 dolar AS per-MT, naik 5,03% atau 98 dolar AS secara mtm dari 1.947 dolar AS per-MT di bulan lalu.

Kenaikan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan menguatnya harga internasional. Kendati demikian, kenaikan ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap 5%.

Sementara itu, untuk HPE dan BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya.(rdh/net)